
KENDALMU.COM | KENDAL. Perhelatan besar apel milad Muhammadiyah ke 107 secara serentak di seluruh tanah air Indonesia sudah berlangsung Senin kemarin (18/11). Di Daerah Kendal sendiri apel milad di selenggarakan di 9 tempat yang dihadiri oleh lebih dari duabelas ribu peserta, terdiri dari para pimpinan, anggota, simpatisan Muhammadiyah, seluruh pegawai AUM, dan siswa Muhammadiyah di Kabupaten Kendal. Kegiatan apel milad relatif berjalan dengan baik, lancar dan aman. Namun demikian dalam gelaran tersebut muncul atau sengaja dimunculkan oleh panitia setempat tentang beberapa insiden tetapi unik dan menarik untuk disaksikan oleh seluruh peserta apel di setiap tempat. Warna warni tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suasana apel milad agar menjadi lebih meriah dan syiar. Berikut kami laporkan warna-warni apel Milad ke 107 Muhammadiyah di Kendal.
Suasana yel-yel terlihat di lapangan SMA Muhammadiyah 4 Kendal sebagai tempat diselenggarakan upacara/apel milad se eks Kawedanan Kendal. Munculnya yel-yel ‘IPM jaya’ terdengar dan terlihat dari barisan anggota IPM yang mengikuti apel. Setelah seluruh peserta menikmati lagu mars IPM oleh paduan suara SMA Muhpat Kendal mereka yang mengenakan jas IPM tersebut berteriak keras ‘IPM Jaya-IPM Jaya’ sambil mengepalkan tangan ke langit. Sontak saja teriakan tersebut membuat peserta lainnya kaget, dan dengan spontan disambut teriakan yang sama bahkan lebih keras, ‘IPM Jaya-IPM Jaya’.

Kejadian lain adalah dicekalnya ratusan peserta upacara, dilarang untuk mengikuti upacara oleh wakil ketua panitia setempat, Iwan Setiawan. Pasalnya, ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa STIKES Muhammadiyah Kendal dan siswa SD Muhammadiyah Pegandon tersebut datang terlambat dan merangsek ingin bergabung dengan peserta lain yang sedang hidmat mengikuti rangkaian upacara. Dengan sigap Iwan melarangnya dan memberi penjelasan. Akhirnya mereka harus rela mengikuti upacara di sepanjang lorong SMA Muhammadiyah 4 Kendal.

Di Kawedanan Kaliwungu, upacara milad Muhammadiyah ke 107 berlangsung di halaman kantor Kecamatan Kaliwungu diwarnai dengan display marshing band Gita Nada SMP Muhammadiyah Kaliwungu. Mereka memamerkan kebolehannya di hadapan para peserta upacara yang disambut dengan aplause panjang.
Kejadian lain yang juga mewarnai apel milad di eks Kawedanan Boja, tepatnya di halaman SMK Muhammadiyah Boja. Pembina upacara, H. M. Ali Satiran didaulat untuk mengenakan baret merah di kepala anggota Kokam. Prosesi pemakaian topi berbentuk bulat, pipih dan lembut tersebut berjalan khidmat dan lancar.

Di lapangan sepak bola Pagersari, Patean sebuah kejadian mewarnai prosesi upacara milad Muhammadiyah ke 107. Kalau di tempat lain terdapat dua tiang bendera. Satu tiang untuk sang saka merah putih dengan posisi sudah berkibar, dan satu tiang lagi untuk pengibaran bendera Muhammadiyah. Tetapi di Pagersari hanya satu tiang bendera yang bagian paling atas sudah berkibar bendera merah putih jauh sebelum upacara dimulai. Lantas bagaimana nasib bendera persyarikatan, apakah panitia kesulitan menyediakan tiang bendera, mungkin juga. Tetapi yang jelas nasib mujur ada pada bendera Muhammadiyah. Bendera kebanggan warga Muhammadiyah itu diarak oleh para santri Pondok Modern Darul Arqom Muhammadiyah 1 Patean. Tidak tanggung-tanggung mereka mengarak sebanyak 25 bendera Muhammadiyah di tengah-tengah lapangan diiringi lagu Sang Surya.

Kehadiran para pejabat pemerintah setingkat sekwilcam dalam acara apel milad Muhammadiyah ke 107 di lapangan sepak bola Sumber, Kebumen, Sukorejo memiliki arti sendiri bagi sebagian warga Muhammadiyah. Adalah rasa bangga karena Camat Sukorejo, Achmad Sulkani, Kapolsek Sukorejo, AKP Haryo Deko, dan Danramil, Kapten Inf Sofyan Amrudin turut hadir mengikuti prosesi apel milad.

Di lapangan sepak bola Sambongsari, Weleri apel milad diwarnai dengan atraksi Tari Kolosal oleh puluhan siswa SD Muhammadiyah Weleri dengan berbagai adegan dan membentuk formasi yang bagus.

ATRAKSI TARI. Puluhan siswa SD Muhammadiyah Weleri tampil dengan atraksi tari kolosal di lapangan Sambongsari (foto dok tarwidi)
Usai mengikuti apel milad jajaran PCM Weleri sillaturrahmi ke para tokoh dan sesepuh Muhammadiyah setempat. Mereka bertandang ke rumah sesepuh Muhammadiyah, seperti H. Ismangun, dan H. Muhammad Nasroh. Kunjungan mereka disambut hangat oleh keluarga sesepuh tokoh tersebut meskipun dalam kondisi sakit, terbaring. Mereka para pimpinan akan berlanjut berkunjung ke ketua PDM Kendal, H. Muslim. Namun dibatalkan karena ada kabar yang bersangkutan hemodialisis di RSI Muhammadiyah Kendal.

Sedangkan di RSI Muhammadiyah Kendal, apel milad digelar berlatar belakang gedung baru RSI Muhammadiyah Kendal berlantai 9 sehingga terlihat semarak, megah dan mewah. Upacara yang menghadirkan wakil ketua PDM Kendal, H. Abdullah Sachur sebagai Pembina upacara berjalan hidmat dan lancar.

Sementara di halaman SD Muhammadiyah Truko, Kangkung upacara milad Muhammadiyah ke 107 diwarnai dengan atraksi pencak silat TSPM. Sebagaimana diketahui TSPM memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan perguruan pencak silat yang lain, yaitu menghimpun berbagai ilmu pencak silat dan mengungkapkan ilmu-ilmu tersebut.

Sedangkan di lapangan SMP Muhammadiyah 11 Rowosari apel milad ke 107 diwarnai dengan semangat oleh ibu-ibu Aisyiyah usia lanjut. Mereka hadir bersama warga Muhammadiyah dan ortom untuk menunjukkan bahwa mereka masih semangat ber-Aisyiyah.

Gebyar apel milad ke 107 Muhammadiyah, menunjukkan bahwa Muhammadiyah di Kabupaten Kendal semakin eksis. dan diharapkan milad tersebut sebagai momentum untuk memajukan Muhammadiyah Kendal agar lebih baik dan maju. (Dyah dan Farqi)